Minggu, 10 Oktober 2010

teman,sahabat,dan saudara..

teman,sahabat,dan saudara..

ketika mendengar kata itu pikiran kita akan langsung dipenuhi oleh bayang-bayang seseorang yang selalu hadir di dalam hidup kita. menemani kita dalam setiap langkah kehidupan yang tak pernah pasti. mereka selalu ada untuk kita. merekalah tempat kita berbagi. merekalah tempat kita bernaung ketika kita sedang dalam kesulitan. dan untuk kitalah mereka diciptakan.

aku tak pernah tau rasanya hidup tanpa teman. bagaikan selembar kertas yang tidak pernah terjamah oleh tinta-tinta kehidupan. tetap bersih,namun akan melapuk seiring waktu yang terus melaju di atas hidup..aku akan tersingkir,kesepian,dan selalu sendiri,,

teman,sahabat,atau saudara?
mereka berbeda, sahabat lebih dari sekedar teman dan saudara lebih dari sekedar sahabat.
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah. dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita. ingatlah kapan terakhir kali kita berada dalam kesulitan. siapa yang berada di samping kita??. siapa yang mengasihi kita saat anda merasa tidak dicintai?? proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

"Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan? Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.Dan bilamana ia diam,hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan."

terimakasih teman,sahabat,dan saudaraku,.
untuk tawa yang kalian buat untukku di saat aku sedih. senyum yang kalian tunjukkan ketika aku menangis,
dan kata-kata kalian yang selalu menguatkanku ketika aku terjatuh,dan terpuruk. kalian begitu berharga
bagiku. I love u all. <3
Arshinta Kurniawan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar